Meski Bebas, Ini 7 Sisi Gak Baik Jika Menjalani Hubungan Tanpa Status

Meski Bebas, Ini 7 Sisi Gak Baik Jika Menjalani Hubungan Tanpa Status
pexels.com/Andrea Piacquadio

Femnesia – Hubungan yang tidak disertai dengan status kini semakin disenangi, karena tidak terikat oleh apa pun. Namun, tidak selamanya menjalani hubungan seperti itu indah dan menyenangkan. Ada juga sisi kurang baiknya yang membuat kamu tidak nyaman.

7 Sisi Negatif Sebuah Hubungan Tanpa Status

7 Sisi Negatif Sebuah Hubungan Tanpa Status
pexels.com/Mehrad Vosoughi

 

1. Kamu Dianggap Gampangan

1. Kamu Dianggap Gampangan
pexels.com/cottonbro

Orang lain akan memandang negatif tentang kamu, karena menjadi orang gampangan yang mau didekati meskipun tanpa kejelasan status.

Hal ini memang hak pribadi kamu apakah mau membawa hubungan menjadi serius atau seperti apa. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kamu tidak dapat mengendalikan pikiran orang lain sehingga nantinya justru merusak citra baik dari diri sendiri.

2. Merasa Insecure

Rasa insecure ini  muncul karena tidak adanya batasan-batasan pada hubungan. Parahnya seseorang rentan mengalami gangguan kejiwaan seperti kecemasan, kurang percaya diri, bahkan sampai depresi.

Hal tersebut wajar dialami kamu yang sedang memiliki hubungan ekstrem ini. Pasalnya, hampir setiap waktu digunakan hanya untuk memikirkan hubungannya karena takut kehilangan.

3. Jika Tiba-Tiba Ditinggalkan Tidak Bisa Marah

Adanya status menuntut kita untuk berkomitmen dan bertanggung jawab terhadap hubungan yang sedang dijalani. Namun, jika status itu tidak ada maka saat kita ditinggalkan tidak bisa marah apalagi menuntut karena sejak awal sudah saling sepakat.

Sebagian besar orang memutuskan untuk mengakhiri hubungannya karena merasa tidak bahagia dengan ketidakjelasan ini. Meskipun hubungan di awal bahagia dan tampak baik-baik saja, namun ujungnya tidak selalu manis.

4. Tidak Bisa Menuntut Setia

Kondisi seperti ini akan membuat sakit hati karena tidak bisa menuntut pasangan untuk setia hanya kepada kamu seorang saja. Apalagi tidak bisa menganggapnya sebagai milik kamu.

Saat bosan, kamu pun tidak berhak untuk melarangnya dekat dengan orang lain. Masing-masing bebas untuk bertemu siapa pun karena tidak ada peraturan, batasan, dan larangan.

Jika sudah terlanjur mencintai dan menyayanginya tentu ini menyakitkan, karena kamu hanya menyimpan perasaan tanpa bisa berbuat apa pun.

5. Waktu Terbuang Sia-Sia Tanpa Tujuan Jelas

5. Waktu Terbuang Sia-Sia Tanpa Tujuan Jelas
pexels.com/Sarah Dietz

Kita mempunyai kebebasan dalam hubungan ini. Namun, kita seolah berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas sehingga hanya membuang-buang waktu saja.

Lain halnya saat hubungan dibangun dengan serius kedepannya ada tujuan yang pasti karena saling berkomitmen. Bagi kamu yang sudah dewasa sebaiknya jangan sampai terjebak pada kondisi tersebut.

Baca Juga: 7 Alasan Aquarius Betah Menjomblo, Suka Menyembunyikan Emosi

6. Membuat Kamu Sulit Berkomitmen

Kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus menerus karena akan membentuk kebiasaan buruk. Misalnya seperti susah untuk berkomitmen nanti ketika menikah. Hal yang dikhawatirkan adalah kamu tidak akan betah dengan status pernikahan karena telah terbiasa bebas tanpa ikatan.

7. Nilai Kedekatan atau Keintiman Berkurang

Pada hubungan tidak berstatus ini memang kamu tetap bisa merasakan kedekatan dan keintiman layaknya pasangan-pasangan lain yang serius.

Namun, hubungan tersebut bersifat semu karena bayangan tentang masa depan kamu dan pasangan masih belum jelas mau dibawa ke mana. Dengan demikian, keintiman yang dirasakan berbeda dengan pasangan yang memiliki komitmen.

Komitmen ini tidak bisa disepelekan karena pasangan biasanya akan lebih menghargai keintiman satu sama lain. Hal ini akan berpengaruh besar terhadap kondisi emosional seseorang dan berbagai aspek kehidupan hingga pekerjaan.

Setiap jenis hubungan pasti ada sisi positif maupun negatifnya. Namun, semua kembali lagi bagaimana kita menyikapinya. Meskipun tidak adanya status bisa membuat kita bebas untuk melakukan apa pun dan merasa senang, namun pertimbangkan juga efek jangka panjangnya.